Sunday, March 20, 2011

Wedding Singer #1: Church

Saya nggak ngerti kenapa penyanyi untuk pernikahan di Gereja dibayar lebih murah daripada penyanyi di resepsi.

Pertama, lagunya jelas banyak. Tak kalah banyak dengan resepsi. Minimal delapan.

Kedua, tingkat kesulitan lagunya pun lumayan tinggi, belum lagi untuk choir juga butuh kecermatan dan skill yang beda dari nyanyi sendirian.

Ketiga, butuh kesigapan yang tinggi, memotong lagu di tempat yang tepat untuk menjaga kelangsungan misa dllsb...

Sejujurnya saya nggak terima kalau dikatakan bahwa menyanyi di Gereja harusnya tidak dibayar. Kenapa? Di Eropa semua musisi digaji tuh, bahkan untuk misa biasa.

Sekarang gini, kalau dibilang menyanyi itu harusnya mengembalikan talenta pada Tuhan, saya sih setuju2 saja, untuk misa biasa (di mana semua orang nggak dibayar). Tapi untuk pernikahan? Siapa yang mau pakai penyanyi di dalam misa tersebut? Harusnya itu adalah persembahan dari mempelai untuk gereja, bukannya pelayanan para musisinya.

Tentu saja yg menganggap pelayanan pun nggak salah, tapi untuk saya sih porsinya lebih banyak menyumbang pengantin. Oleh sebab itu, saya nggak suka kalau musisi dalam misa pernikahan dibayar kecil.

Well, susah lah...

*complain tanpa solusi*

2 comments:

Winson Chaivin said...

Karena orang-orang Indonesia suka mengatasnamakan dan memanfaatkan nama Tuhan untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Itu intinya.

Miss Complain said...

komentar lu tepat banget Son. :p

Post a Comment