Monday, January 16, 2012

New Year Concert

I can't complain.
Like, really.

IT WAS SUCH A GREAT SHOW!!! *histeris*

*rewind*

Oke, rasanya penting untuk menceritakan proses konser ini sejak awal.
Saya nggak akan membahas soal lagu-lagu atau teknik...
because the whole process teaches me many things beyond the notes.
Kira-kira dua bulan yang lalu, teman saya, the harpist Rama Widi menelpon untuk menanyakan beberapa pertanyaan esensial. Setelah menjawab dan mengirimkan hal yang ia minta, ternyata kemudian saya mendapat berita bahwa...saya terpilih menjadi guest solist di New Year Concert yang menampilkan solis-solis dari Symphonia Vienna Orchestra.
*jantung pindah ke mata kaki*

Setelah proses pembantaian diri sendiri, tibalah hari di mana saya harus bertemu dengan para solis ini untuk berlatih. The moment I see them rehearse, I know this is going to be so interesting.

Pertama, untuk tampil di kedutaan Austria, mereka menyiapkan beberapa piece, salah satunya Schumann Klavierquintett (yang sukses menghantui saya hingga detik ini). Latihan yang cuma satu jam itu terlihat begitu intens, mereka membahas detail-detail yang penting dan saling memberi masukan.

Ketika akhirnya saya berkenalan dengan mereka (dengan posisi jantung di mata kaki), they are really really really nice! Full of positivity. Pada saat latihan untuk konser, mereka dengan rendah hati mau berdiskusi tentang berbagai hal dengan saya, seperti tempo dan penekanan, dan mau menerima hal-hal yang saya ajukan. Raffi (conductor) bicara langsung kepada saya secara privat mengenai detail yang ia inginkan terhadap beberapa not. I feel so respected! *norak*

Hal yang luar biasa dalam sesi latihan adalah bagaimana mereka semua mau berdiskusi dan bekerja keras untuk mencapai sebuah standar musik yang baik. Kadang diskusi menjadi tegang karena semua solis tsb (yang notabene adalah principal dari tiap alat) mau memberi masukan. Tapi perlu diingat, semua untuk musik. Bukan untuk ego.
Dan, setelah sesi latihan berakhir, tidak ada sedikit pun ketegangan. Mereka yang tadinya berdebat di sesi latihan, duduk bersama dan bercanda. PROFESIONAL. Diri mereka yang bekerja di dalam orkestra dipisahkan dari pertemanan mereka. This, I think need to be taken as example.

Next, the concert day.
I was so freaking nervous I could faint. REALLY!
I keep on texting my best friends and vocalizing like crazy.
I was shaking head to toe.
It was my first time singing with an orchestra,
my first time working with such well-known group,
my first time singing in that hall (and as Raffi told me; NO MICROPHONE!).

And this is the thing I want to share.
Sesaat sebelum masuk, saya dan Raffi berdampingan di backstage.
I whispered, "I am so nervous"
He asked me, smiling, "Why?"
And then he said, "Remember, you can always lean on us. The whole orchestra is there, for you. If anything ever happens, we have your back."

Kebayang nggak rasanya mendengar kata-kata itu dari the maestro?
Kebayang nggak betapa sebuah beban besar di pundak terasa lepas?

The moment we went on stage,
I feel that he's really there for me.
Setiap kali dia bernapas, dia memberi napas buat saya.
The whole hall seems silent, and I cannot think.
It's just me, the orchestra, with the music who connects us all, together with the audience. :)

*saya emang lebaaay tapi that's exactly how I felt*
After the concert, Raffi came to me and told me that yes, there are some parts where I should do this and that, but it's ok...I like the way he's being honest but still encouraging.
Dan syukurlah, tanggapan teman-teman ternyata positif banget! :)

The conversation behind the door before the concert will stay in my mind.
FOREVER.
Can you imagine how humble he is to say such thing?
Dan pada acara makan bersama berikutnya, saya pun berbicara dengan beberapa anggota orkestra dan mereka pun banyak memuji sekaligus memberi masukan, tanpa sedikit pun bernada nyinyir, menyindir, atau mengomeli saya.

Sekali lagi, we have to take this as an example.
Sering kita mengkritik orang dengan sikap merendahkan (yeah, me too), tapi mencontoh mereka, alangkah menyenangkannya bisa saling membangun dengan sikap positif!

Kenapa?

Because we are doing this for music and music only,
bukan karena saya solo, bukan karena kamu egois,
bukan karena dia cantik, bukan karena lebih gampang dimainkan begini...
Kita selayaknya punya standar dan patuh terhadap standar itu, bukannya menyesuaikan dengan keadaan. Bukannya pusing dengan gosip dan saling menjatuhkan.

Seringkali saya merasa (merasa nih ya), kita bermusik dengan kotor.
Kita semua seharusnya jadi instrumen. Musik itu harusnya berbicara langsung pada penonton, melalui kita. Bukan sebaliknya, kita jadi menggunakan musik untuk menampilkan ego kita kepada penonton. Belum lagi pikiran kita sering 'diracuni' dengan hal-hal yang tidak esensial, seperti ketidaksukaan terhadap teman dalam produksi itu, merasa solisnya tidak pantas, tidak suka lagunya, kostum, dan lain-lain...padahal, dari satu lagu saja, dibedah bertahun-tahun pun, masih selalu ada sesuatu yang bisa dilakukan.

Ah.
Kalau saya bahas, saya juga jadi racun dong ya.
Nanti aja, di postingan lain (tetep Ms.Complain). :p

Well, the point is, I am so honoured to work with them and to share our passion for music together, of course my performance was far from perfect,
but I hope everybody enjoys the concert...

See you in the next one! :)

0 comments:

Post a Comment