Tuesday, August 25, 2015

Komentar Fisik


Belum genap dua bulan saya hidup kembali di Jakarta, dan sudah tak terhitung remarks fisik yang saya terima.


Like, why is it here so normal to talk about somebody's gaining weight or stuffs?


Mungkin karena sudah agak lama tidak mendengar komentar atau candaan yang bersifat fisik, hati saya jadi agak miris. Kenapa? Karena saya mulai mengerti mengapa saya tumbuh sebagai perempuan yang sangat insecure mengenai tampilan fisik.


For so many years I never feel pretty.
Worse; I always feel ugly.


Dan saya yakin saya bukan satu2nya.
Dari iklan pemutih kulit yang ada hampir tiap menit sampai omongan tante2 saat bertemu, semua membandingkan satu perempuan dan lainnya. Melalui fisik. Indonesia, yang menurut saya perempuannya luar biasa cantik-cantik dan sangat beragam, tampaknya adalah bangsa yang membuat banyak perempuannya tidak merasa demikian.


Pengalaman pribadi saya adalah saat orang di Indonesia mengomentari dengan tanpa rasa bersalah bahwa saya pendek dan gemuk (which is true, btw) dan menyarankan agar saya diet supaya terlihat lebih baik.
Sementara teman saya dari negara lain mengajak saya berdiet dan olahraga untuk kesehatan.


Belum pernah sejauh ini saya memiliki teman dari negara lain yang membuat saya merasa bersalah untuk menjadi pendek dan gemuk dan tidak cantik karena mengganggu estetika pemandangan (???), atau mendapat komentar negatif dari lawan jenis secara frontal mengenai fisik, atau mendapat perlakuan kesopanan yang berbeda karena tidak menarik.


Maybe it is a cultural thing.
I don't know.


But really, why should we do that?
Why should we crush somebody's confidence by saying those things, though it is just for a laugh?


Is a laugh worth years of insecurities or destructive feeling of not pretty enough?
Even if the person laughs too, you know.


Saya pernah mengeluarkan komentar lucu terhadap fisik saya sendiri di depan teman-teman di Eropa, dan saya ingat betul bagaimana mereka menghardik saya untuk tidak melakukan itu. Saya bersyukur untuk bebas dari komentar fisik karena memang hal itu dianggap sangat tidak sopan. Dalam beberapa tahun insecurities itu pudar, dan bahkan saya justru termotivasi untuk hidup sehat tanpa iming2 supaya cantik.


So, sering lihat bule nggak masalah memakai you-can-see walau tangannya besar? Atau rok mini walau pahanya besar? YA MEMANG HARUSNYA NGGAK JADI MASALAH SIH.


You are beautiful.


Pujian yang diucapkan antar teman saat bersiap pergi keluar.


You are beautiful.


Kalimat yang diucapkan orangtua pada anaknya.


You are beautiful.


Kamu mungkin sedang berjuang untuk diet demi kesehatan. Semangat ya.


But you are beautiful anyway.


(lama2 jadi pengen nyanyi lagunya Cherrybelle)


If only we do that more.
Wouldn't the world be a little more wonderful?


#justathought #butreally #stopit #letmeeat

2 comments:

zuhryulli said...

Jadi pengen pindah aja bacanya.

Miss Complain said...

semoga sih pelan-pelan yang di Indonesia bisa membaik...:)

Post a Comment