Friday, June 18, 2010

Dear Embassy

Beberapa saat yang lalu, rencana saya ikut audisi untuk sekolah di sebuah negara di Eropa tercekal karena masalah visa. Setelah meraung-raung dan guling-guling di lantai selama beberapa hari, saya memutuskan untuk berbincang dengan teman-teman saya yang juga sedang berurusan dengan kedutaan.

TERNYATA! Memang banyak anomali!

Saya tidak bisa memahami, mengapa prosedur satu sama lain sering berbeda dan penolakan visa sering terjadi tanpa alasan yang jelas atau membingungkan. Contoh kasus?

1. saya dan teman saya yg sama2 mengajukan aplikasi visa untuk studi dgn kondisi yang sama mendapat hasil yang berbeda. Bukan cuma dia mendapatkan visa segera, namun juga bebas biaya.
2. teman saya yang telah melengkapi surat2 untuk melakukan studi S2 ditolak tanpa alasan, padahal track recordnya baik.
3. teman saya yang suami-istri, mendaftar bersamaan untuk kuliah S2 yang sama, tidak diberi visa secara bersamaan, berselang kira-kira 1 bulan.
4. teman saya yang lain menikah dengan warga negara asing dan mengajukan aplikasi visa untuk berangkat sebelum sang suami habis kontrak kerjanya. Lebih dari 3 bulan, dijawab pun tidak.
5. temannya teman saya malah visanya ditolak karena jumlah uangnya terlalu banyak.

Yang paling menyebalkan adalah, urusan surat-surat aplikasi itu juga berbelit-belit!

Yang satu diminta surat A, yang lain tidak. Sementara surat A ini mungkin menelan biaya jutaan rupiah. Yang satu diwawancara, yang lain tidak. Plus, kadang si petugas kedutaan yang mungkin juga tertekan hidupnya, sering tidak meneliti kelengkapan dokumen itu sekaligus. Jadi misalnya hari ini kurang surat A, besok setelah ada surat A, ternyata surat B harus diubah. Setelah B diubah, ternyata surat C harus dibawa. Kenapa tidak langsung mengatakan ada surat A, B, C, dengan ketentuan blablabla?

Belum lagi kalau si petugas loket menjawab dengan ketus atau tidak memberikan info, melainkan berkata, "Lihat saja di website."

Mbak, kalau website Anda jelas, saya tidak akan bertanya. Tidak semua orang yang mau ke luar negeri itu tolol loh.

Ya ya ya, saya mengerti negara Anda ingin jaminan keamanan. Saya juga ingin aman. Anda ingin kepastian. Saya juga ingin kepastian. Tapi paling tidak, tolong berikan alasan yang jelas. Supaya kekurangan bisa segera diperbaiki dan waktu yang berharga tidak terbuang sia-sia. Atau memang semuanya harus dipersulit tergantung mood dari manusia?

Ah, birokrasi. Sistem itu kan dibuat untuk mengatur hidup kita supaya jadi lebih mudah dan terarah, bukan mempersulit dan menghancurkan hidup orang...


sambil meratapi visa yang tak kunjung tiba...

0 comments:

Post a Comment