Sunday, June 20, 2010

Juri, Kali Ini Saya Yang Mau Komen

Karena seorang teman dekat berpartisipasi dalam sebuah talent show di sebuah stasiun televisi swasta, akhirnya setelah jutaan tahun (!) saya pun kembali memperhatikan keriaan yang tercipta di televisi nasional. Awalnya, saya terkejut dengan acara ini yang menampilkan begitu banyak bakat anak muda Indonesia yang luar biasa. Unik dan menarik. Apalagi banyak yang bersifat kedaerahan; hal ini tentu membangkitkan kembali rasa bangga akan identitas daerah dan identitas bangsa.

Akan tetapi, tentu saja karena blog ini bernama The Miss Complain, bukan Mrs.Nice Comment, maka saya pun mulai merasa jenuh dengan talent show yang penuh skenario dan mulai berlebihan. Kali ini saya ingin mengomentari soal juri. Bukan hanya acara talent show ini saja, tapi juga sebuah talent show pendahulunya yang mencari penyanyi pop di Indonesia. FYI, saya cukup menyukai juri-juri yang terpilih tampil di acara pencarian bakat massal itu, dan sangat tidak menyukai acara pencarian penyanyi yang sudah mencapai season ke-sekian itu.

Pertama, pujian juri.
Come on, hentikan pujian yang berlebihan. Anda duduk di sana untuk menilai positif dan negatifnya, bukan terus-menerus memuji. Pujian bisa dilakukan siapa saja, tapi kritik harus diberikan secara berdasar. Makanya Anda dipilih untuk duduk di situ, karena menurut CV Anda, Anda harusnya layak melakukan kritik berdasar atau pujian yang jelas.
NB: untuk acara talent show yang diikuti teman saya itu, juri-jurinya boleh diacungi jempol, lugas dan kritis. Tapi jangan buat saya mengomel lebih panjang untuk talent show menyanyi itu. Semua saja dipuji. Semua bagus. Tiap minggu penampilan terbaik. Aneh, bukan?
Memang ada juri yang tugasnya bicara sebagai penggembira, ada yang sebagai entertainer, ada yang sebagai juri teknis...ya tolong dong dilakukan dengan baik dan tetap ada alasannya.
"Bagus, saya suka." Ya kenapa suka?
"Ini penampilan terbaik kamu," tapi fals-nya melebihi bunyi klakson metromini.
"Stage act kamu bagus," ya apanya? Kenapa bisa bagus?
Anda kan ada di posisi di mana orang banyak sedang juga ingin belajar pada Anda. Kok pelit amat berbagi ilmunya? Apa jangan-jangan memang Anda tidak tahu alasannya?

Kedua, pengetahuan juri.
Ayo dong, Anda kan ditonton seluruh Indonesia. Anda kan dianggap tahu lebih banyak. Jangan tunjukkan bahwa Anda tidak pantas berada di meja itu! Harusnya kan Anda yang menguji kelayakan peserta berada di panggung, bukan malah jadi Anda yang tercoreng namanya. Penyanyi pop dibilang penyanyi opera. Suara fals dibilang pitch control baik. Suara datar dibilang penuh ekspresi. Lha ini kan namanya pembodohan masyarakat. Belum lagi kalau menggunakan contoh-contoh yang salah. Makanya, kalau jadi artis juga jangan sembarangan bicara, ayo canangkan wajib membaca bagi mereka, supaya bicara ada faktanya. Bikin penonton kagum sedikit boleh dong.

Ketiga, ikut-ikutan memasukkan emosi latar belakang dalam acara.
Anda kan di sana untuk mengomentari penampilan peserta, bukan latar belakangnya. Memangnya jaminan, kalau si peserta berasal dari keluarga miskin, dia pasti dicintai? Pasti bagus? Jangan dibikin rancu, ini acara cari bakat atau acara tangis-tangisan? Kalau tangis-tangisan, silakan bikin acara baru untuk memperlombakan kisah siapa paling tragis. Memang itu adalah bumbu acara, tapi juri tidak perlu banyak ikut campur. Saya sih sejujurnya tidak peduli orang itu anak yatim piatu, bekas tukang sepatu, atau pemilik hotel besar di dunia, kalau dia menampilkan sesuatu yang baik, ya saya akan sms untuk dia. Karena yang dicari itu bakatnya, bukan ceritanya. Terlalu banyak drama!

Pada intinya, juri itu dianggap sebagai 'guru', pendapatnya didengar khalayak ramai. Apapun yang sudah dikeluarkan untuk publik harus bisa dipertanggungjawabkan, dan tanggung jawabnya sangat besar! Semoga cepat atau lambat para juri memahami beratnya posisi mereka dan mau melakukan sesuatu yang mendidik bagi bangsa Indonesia.

NB: saya sungguh berharap juri-juri dalam acara pencarian bakat massal yang ditayangkan tiap sabtu dan minggu itu menjadi role model dalam acara talent show lain. Salut!

0 comments:

Post a Comment